UPT Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Kalijaga lakukan safari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara ini di buka oleh Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Shofiyullah Muzammil, M.Ag. Acara yang dibuka dengan bacaan basmallah ini juga turut dihadiri oleh Wakil dekan II bidang Administrasi, Dr. Robby Habiba Abror, M.Hum., Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. H. Zuhri, M.Ag. dan perwakilan CPNS FUPI UIN Sunan Kalijaga. Safari ini berlangsung kurang lebih satu setangah jam dari jam 13.00 hingga 14.30 WIB.

Beberapa anggota Pusat Pengembangan Bisnis juga turut hadir, diantaranya ketua Pusat Pengembangan Bisnis dan beberapa divisi yakni divisi informasi yakni Didi Yayan dan Lili, divisi marketing, Alex dan divisi administrasi yakni Puji. Safari ini dimaksudkan untuk sosialisasi sekaligus meminta dukungan dari pihak FUPI sendiri demi peningkatan pendapatan UIN Sunan Kalijaga.

Adapun hal-hal yang disosialisasikan antara lain, tentang bisnis UIN yang perlu dikenalkan kepada mahasiswa dan internal anggota UIN bahkan dikenalkan pada dunia luar. Pertama, University hotel. Segala bentuk kegiatan bisa dilakukan di hotel UIN sendiri. Kedua, klinik yang bisa digunakan mahasiswa dengan sistem bpjs. Selanjutnya, menyewakan menara, kas bank UIN, Kantin dan FC di setiap fakultas, Suka water, Suka travel dan penginapannya yang telah bekerjasama dengan kerjasama dengan Garuda dan Umroh, Gedung MP UIN Sunan Kalijaga bisa digunakan untuk anggota internal UIN maupun orang luar. Selain itu, mereka juga mensosialisasi merchandise, Jas almamater, Seragam untuk tendik dan dosen, Snack dan nasi box yang dibranding melalui box.

WD III, Shofiyullah Mz menyampaikan apresiasi kedatangan PPB ke FUPI. Selain itu, ia juga mendukung PPB dan memberikan usulannya antara lain; PPB harus memperhartikan reputasi dengan mewajibkan penggunaan hal-hal yang berkaitan dengan agenda wajib fakultas atau yang bersifat kedinasan. Misalnya raker yang berbasis anggaran negara harus di wajibkan menggunakan PPB, BPJS Mahasiswa harus ikut klinik UIN, dll. Kedua, profit sale di pertimbangkan kembali. Fakultas di beri royalti dari orang yang menyewa fakultas seperti Fotocopian. Ketiga, perlu adanya mekanisme sistem DP atau SP dari PPB. Yang tak kalah penting adalah Kurs money. Jadi PPB harus menggunakan uang hasil bisnis agar beredar di dalam UIN untuk kepentingan dalam, misal beberapa mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa, untuk kepentingan harian mahasiswa misalnya perlengkapan kos mahasiswa dan lain sebagainya. Terakhir adalah pemanfaatan alumni, misal alumni yang menjadi bupati dll.

Selanjutnya, Robby Habiba Abror, WD II mengucapkan terimakasih atas kedatangan para PPB UIN Sunan Kalijaga. “ternyata jangkauan UIN dalam bidang bisnis cukup luas. Ini yang menjadikan UIN menjadi kaya. Hal ini menumbuhkan sifat memiliki oleh civitas akademik UIN Sunan Kalijaga karena selama ini kita kurang menumbuhkan rasa memiliki. Ternyata kita memiliki hotel, gedung, dan lain sebagainya”. Adapun masukan yang disampaikan Robby, yakni harapannya PPB merambah jangkauan pasar yang lebih luas dengan memiliki plaza atau mall agar roda perekenomian cepat menjamur. Ini adalah bagian dari mimpi kami.

Terakhir, Zuhri menyampaikan tambahan tentang alasan UIN Sunan Kalijaga belum membuat pesantren khusus mahasiswa yang dapat menambah profit. Kita bisa belajar dari kampus luar yang lebih dulu memiliki garapan pesantren, mereka mengorbankan satu gedung menjadi pesantren misalnya di Palembang. Kedua, perlunya menggarap secara serius Suka Press. Hal ini akan mengundang para dosen untuk produktif menulis dan melakukan publikasi Suka Press. Ini adalah kekuatan kita di dunia kepenulisan UIN Sunan Kalijaga.

Di akhir pembicaraan, Shofiyullah menekankan tentang perlunya support atau dukungan lebih terhadap PPB baik kebijakan dari rektor berupa SK dengan dosen dan civitas akademik. Acara ini di diakhiri dengan sesi pemberian cindera mata oleh PPB kepada FUPI UIN Sunan Kalijaga. *Rosi