Seminar dan Bedah Buku "Kinro Hoshi": Mengungkap Sejarah Pendewasaan Gereja Katolik di Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang
Yogyakarta, 19 Februari 2025 – Laboratorium Sosiologi Agama (LABSA) Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menggelar acara bulanan yang dinantikan, yakni Seminar dan Bedah Buku "Kinro Hoshi: Pendewasaan Gereja Katolik di Indonesia Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)" karya Dr. G. Budi Subanar, SJ, dosen Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma. Seminar ini mengupas berbagai aspek sejarah dan politik Jepang, khususnya dalam konteks pendudukan di Indonesia.
Dalam pemaparannya, Dr. G. Budi Subanar, SJ, dosen Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma mengawali pembahasan dengan mengulas nalar politik Jepang, mulai dari Restorasi Meiji hingga Perang Dunia II. Ia juga mengungkap latar belakang penulisan bukunya, yang berawal dari penelitiannya terhadap arsip pemberontakan PETA terhadap Jepang di Medan. Judul buku ini sendiri terinspirasi dari wawancara dengan seorang narasumber yang mengisahkan betapa sulitnya kehidupan saat itu, hingga mereka hanya bisa bertahan dengan sepuluh butir jagung per hari.
Acara dimulai dengan sambutan dari Dr. Munawar Ahmad, Dosen Sosiologi Politik dan Sosiologi Agama, yang menekankan pentingnya memahami sejarah dari berbagai perspektif, terutama dalam konteks sosial dan agama. Selanjutnya, Dr. G. Budi Subanar, SJ, dosen Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma menyampaikan materi utama mengenai isi bukunya, yang kemudian disambung dengan seminar yang menghadirkan Prof. Al-Makin, seorang pakar di bidang filsafat, sejarah, budaya dan politik. Narasumber ketiga, Pak Erham Budi Wiranto, S.Th., M.A., turut menyumbangkan wawasan mengenai strategi politik Jepang selama Perang Dunia II.
Seminar ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para peserta yang hadir. Diskusi yang mendalam dan interaktif semakin memperkaya pemahaman mengenai peran Gereja Katolik serta dinamika sosial-politik pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Sebagai penutup, acara diakhiri dengan sesi foto bersama serta penyerahan kenang-kenangan kepada para pemateri dan moderator, sebagai simbol apresiasi atas kontribusi mereka dalam berbagi ilmu. Momen ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara narasumber, peserta, dan panitia penyelenggara.
Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan semakin banyak pihak yang memahami sejarah pendewasaan Gereja Katolik di Indonesia dalam konteks yang lebih luas, serta dapat menggali lebih dalam tentang peran agama dalam dinamika politik dan sosial pada masa lampau. *Naufal-Tim Media.