Yogyakarta - Fakultas Ushuluddin
dan Pemikiran Islam (FUPI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Stakeholder
Meeting pada Kamis, 11 Desember 2025, bertempat di Ruang Sidang FUPI. Acara
yang berlangsung pukul 09.30–12.00 WIB ini dihadiri oleh para user,
yakni pimpinan yayasan dan instansi yang selama ini banyak merekrut alumni
FUPI, serta para ketua dan sekretaris program studi. Pertemuan ini menjadi
ajang memperkuat silaturahmi, memperluas jejaring, dan merumuskan peluang
kolaborasi strategis antarlembaga.
Acara dibuka dengan sambutan
berurutan dari pimpinan fakultas:
- Dr. Ahmad Salehudin, S.Th.I., M.A., Wakil Dekan III
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama;
- Dr. Munawar Ahmad, S.S., M.Si., Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan;
- Prof. Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I., M.A., Wakil Dekan
I Bidang Akademik; dan
- Prof. Dr. Robby Habiba Abror, S.Ag., M.Hum., Dekan
FUPI.
Para pimpinan fakultas menegaskan
bahwa Stakeholder Meeting ini merupakan upaya memperkuat link and
match antara kampus dan dunia kerja, sekaligus forum untuk menyerap secara
langsung masukan dari para pengguna alumni guna peningkatan mutu pendidikan.
Sesi utama kemudian menghadirkan
lima narasumber dari berbagai instansi. Narasumber pertama, Ibu Septiana, Wakil
Kepala Sekolah Al-Azhar 38 Yogyakarta, menyampaikan apresiasi terhadap
kompetensi alumni FUPI. Ia menuturkan bahwa lulusan UIN Sunan Kalijaga dikenal
aktif, beradab, menguasai teknologi, serta memiliki kemampuan komunikasi dan
wawasan keagamaan yang kuat. Ia mendorong agar mahasiswa sejak awal dibina
untuk aktif berorganisasi karena hal itu terbukti meningkatkan kesiapan kerja.
Narasumber kedua, Bp. H. Abu
Hanifah, S.Ag., M.Si., Kepala KUA Maguwo, menjelaskan bahwa kompetensi alumni
Ushuluddin kini semakin diakui di lingkungan KUA. Ia mencontohkan inovasi
digitalisasi buku nikah yang digagas oleh salah satu alumni FUPI, yang dinilai
sangat membantu pengembangan layanan KUA. Menurutnya, keberadaan alumni
Ushuluddin justru memperkaya dinamika dan profesionalitas kantor urusan agama.
Narasumber ketiga, Bp. Hazwan
Iskandar Jaya, Direktur LSP Pariwisata Indo Nusa, menekankan pentingnya
sertifikasi kompetensi untuk menghadapi tuntutan industri. Ia menyebut dua
alumni FUPI yang sudah bekerja di kantornya menunjukkan kinerja baik dan
adaptif. Ia menyarankan agar fakultas mulai merancang program sertifikasi,
khususnya di bidang digital dan soft skill, agar mahasiswa memiliki bukti
kompetensi yang diakui secara profesional.
Sementara itu, narasumber
keempat, Bp. H. Ahmad Syihabuddin Al Fatah, S.H.I., Kepala KUA Tempel,
mengapresiasi kreativitas lulusan FUPI dalam memanfaatkan media sosial untuk
program keagamaan. Ia mencontohkan karya salah satu calon penghulu alumni
Ushuluddin yang menggunakan platform digital bukan sekadar hiburan, tetapi
sebagai sarana edukasi dan layanan publik. Menurutnya, ini membuktikan bahwa
alumni FUPI tidak hanya kuat secara teori, tetapi juga mampu berkontribusi
nyata.
Narasumber kelima, Bp. Muhammad
Zaidun Lc., M.Hum., Pengasuh Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, menyampaikan
bahwa banyak alumni UIN Sunan Kalijaga mengajar di yayasannya, dan mereka
dinilai unggul dalam bahasa Arab, bahasa Inggris, literasi teknologi, kerja
tim, dan pengembangan diri. Ia memberikan masukan agar metode pembelajaran
kampus terus diperbarui agar lebih menarik dan relevan bagi generasi yang kini
lebih banyak berinteraksi dengan dunia digital.
Acara kemudian dilanjutkan dengan
sesi diskusi dan tanya jawab. Dr. Indal Abror, M.Ag., Kaprodi S1 Ilmu Hadis,
memberikan tanggapan terkait kebutuhan digitalisasi. Ia menjelaskan bahwa Prodi
Ilmu Hadis telah membekali mahasiswa dengan kemampuan digitalisasi data hadis,
penggunaan aplikasi, hingga pengembangan software, sehingga lulusan FUPI
siap beradaptasi dengan kebutuhan kerja berbasis teknologi.
Pertemuan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Drs. Indal Abror, M.Ag., menandai berakhirnya rangkaian Stakeholder Meeting. Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam berharap kolaborasi dengan para user dapat terus diperkuat dan dikembangkan, sehingga kualitas lulusan semakin relevan, kompetitif, dan memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.