Ajak Mahasiswa Memperluas Wawasan Keagamaan, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Prodi Ilmu Hadis Gelar Seminar

Minggu (03/09/2021) Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Hadis menyelenggarakan webinar bertemakan “Living Tradition: Reaktualisasi Nilai-Nilai Hadis dalam Menghadapi Perkembangan Zaman”. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara “Haddasana Fest” yang dilaksanakan pada 1-12 Oktober 2021. Webinar tersebut mengangkat pokok bahasan mengenai isu-isu yang sedang menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat yaitu Childfree, dan Media. Webinar ini pun menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya yaitu, Kalis Mardiasih seorang penulis juga Gender Equality Compaigner dan Romzi Ahmad yang saat ini sedang menjabat sebagai asisten staf khusus milenial Presiden RI, CEO Pesantren Developmen, dan Director of Al-Shigor Foundation.

“Kami sangat mengapresiasi dengan sebesar-besarnya HMPS Ilmu Hadis mengadakan webinar dengan tema yang sangat hangat-hangatnya pada media saat ini. Kami juga berkomitmen untuk terus memajukan inovasi pada kajian-kajian keilmuan terkhusus pada kajian ilmu tafsir dan ilmu hadis di seluruh Indonesia. Tentu saja hal ini tidak bisa dilakukan tanpa adanya kerjasama dan bantuan teman-teman semua” kata R.Farhan Musthafa dalam sambutannya selaku Wakil Ketua Umum FKMTHI Nasional. Juga memotivasi mahasiswa dengan sebuah hadis yang disampaikan pada penutup kalimat. “Sebaik-baik kalian ialah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya”.

Mustika Septiana Sari sebagai moderator pada webinar yang dihadiri 180 peserta lebih ini, sedikit menyinggung tentang pengertian living tradition hadis yaitu menghidupkan nilai-nilai hadis dalam setiap sendi-sendi kehidupan sebelum menyerahkan forum kepada para narasumber.

Dalam paparannya Kalis Mardiasih mengungkapkan “Childfree adalah keputusan sadar dan bertanggung jawab. Jadi janganlah kita terlalu memojokkan orang-orang yang memutuskan untuk childfree. Selain itu, Indonesia sendiri masih menghadapi tantangan terkait perkembangan anak. Sekitar 27,7 persen atau 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting berdasarkan hasil survei Riset Kesehatan Dasar, Kementrian Kesehatan. Tantangan lain ialah tingginya angka kematian Ibu setelah melahirkan di Indonesia. Jadi, alangkah baiknya kita lebih fokus untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, daripada memojokkan orang-orang yang memutuskan untuk childfree.”

Dalam pemamparan materi yang kedua tentang media Romzi Ahmad memaparkan bahwa perlunya mahasiswa Ilmu Hadis untuk ikut mewarnai media saat ini. Dengan ilmu yang dimiliki Romzi berharap agar kita bisa meluruskan kesalahan-kesalahan pemahaman tentang Islam, juga menebarkan pesan-pesan kedamaian melaiu berbagai macam platform media sosial. Mahasiswa juga diharapkan mampu menjawab persoalan-persoalan yang semakin beragam di era digital ini dan menyesuaikan dengan hukum-hukum Islam. [Mawritsa Kamaliyah]