*Yogyakarta, 7 Agustus 2024* - International Student Conference (ISC) ke-5 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga kembali digelar dengan penuh antusiasme. Acara bertaraf internasional ini berhasil menarik partisipasi yang memuaskan, mencerminkan tingginya minat terhadap isu-isu kontemporer yang diangkat dalam diskusi.

Pada hari pertama konferensi, dua narasumber ternama, Syahrul Siddik dan Aiman Witjaksono, memimpin plenary session yang memikat perhatian peserta. Diskusi ini fokus pada eksistensi media dari perspektif akademisi dan praktisi media, dengan penekanan pada hubungan antara teknologi dan keberagamaan di era digital.

Syahrul Siddik membuka sesi dengan pembahasan mengenai *Digital Humanities*. Ia menyoroti bagaimana ekspansi teknologi telah melahirkan cabang baru dalam kajian sosial humaniora, serta dampaknya terhadap pola beragama masyarakat. Siddik menekankan pentingnya memahami peran kecerdasan buatan (AI) dalam membentuk relasi masyarakat dengan agama, khususnya di Indonesia. Diskursus mengenai etika penggunaan AI dalam dakwah dan validitas otoritas keagamaan dalam AI menjadi isu hangat yang dibahas. Tantangan lain yang disoroti adalah keberadaan *big data* sebagai inti dari AI, yang juga mempengaruhi dinamika keberagamaan di era digital.

Menutup diskusi hari pertama, Aiman Witjaksono memimpin sesi tanya jawab yang interaktif. Ia memuji ISC karena telah memilih tema yang relevan dan mendesak dalam konteks perkembangan media digital saat ini. Aiman mengajak generasi muda Muslim di Indonesia untuk berperan aktif sebagai *agent of change* di ruang digital, mengingat media sosial yang semakin mendominasi kehidupan sehari-hari.

Acara hari pertama ISC ini sukses memberikan wawasan baru tentang hubungan antara media digital dan agama. Peserta pun tak sabar menantikan diskusi yang lebih atraktif di hari kedua ISC, yang dijanjikan akan menghadirkan materi yang lebih mendalam dan inspiratif.

*Sampai jumpa di ISC Day 2!* Misbah