Yogyakarta, 29 November 2025 —
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
menegaskan kontribusi pentingnya dalam penyelenggaraan Interfaith and
Intercultural Dialogue 2025, sebuah agenda besar kerja sama Indonesia–Uni
Eropa yang berfokus pada penguatan toleransi, koeksistensi damai, serta
pemahaman lintas budaya dan agama. Kegiatan berlangsung pada Sabtu (29/11/2025)
di Gedung Pusat Administrasi Umum (PAU) UIN Sunan Kalijaga.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Duta
Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Stephane Mechati; Direktorat Diplomasi Kementerian Luar Negeri, Ghofar Islamil; serta pimpinan UIN Sunan Kalijaga, termasuk Rektor Prof. Dr.
Noorhaidi Hasan, Ph.D. dan Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Moch. Nur Ichwan, M.A. yang juga menjadi narasumber di sesi kedua. Dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, hadir Dekan
Prof. Dr. Robby Habiba Abror beserta sivitas akademika, senat mahasiswa (DEMA), dewan mahasiswa (DEMA), Jahfal selaku tim media dan mahasiswa S1 Aqidah dan Filsafat Islam, termasuk mahasiswa program sarjana, magister, dan doktor lainnya yang aktif memanfaatkan forum ini untuk pengayaan akademik dan
perluasan perspektif keilmuan.
Peran Sentral FUPI dalam
Dialog Lintas Iman
Sebagai fakultas yang fokus pada
kajian keagamaan, filsafat, dan pemikiran Islam, FUPI UIN Sunan Kalijaga
memainkan peran relevan dalam pembahasan lintas iman yang menjadi inti kegiatan
ini. Dekan FUPI, Prof. Dr. Robby Habiba Abror, menilai bahwa forum internasional
ini menjadi ruang strategis bagi fakultas untuk memperluas jejaring akademik
dan memperdalam pengembangan keilmuan mahasiswa.
Mahasiswa FUPI, khususnya tingkat
magister, turut berperan aktif dalam sesi diskusi panel, yang membahas tiga
fokus utama:
- Koeksistensi Lintas Agama yang Damai,
- Peran Tokoh Agama dalam Pelestarian Lingkungan,
- Agama sebagai Pendorong Kesetaraan Gender.
Keterlibatan langsung mahasiswa
dalam diskusi dengan tokoh agama dan akademisi internasional menjadi bentuk
nyata implementasi kurikulum FUPI yang menekankan pada penguatan literasi
dialog antaragama dan sensitivitas terhadap isu-isu global.
Komitmen Kelembagaan UIN Sunan
Kalijaga
Dalam sambutannya, Rektor UIN
Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Noorhaidi Hasan, menegaskan bahwa kegiatan ini
sejalan dengan karakter intelektual kampus yang mengedepankan moderasi,
keterbukaan, dan dialog. Nilai-nilai ini merupakan fondasi utama bagi FUPI dalam
mengembangkan kajian Ushuluddin dan pemikiran Islam yang inklusif dan relevan
dengan tantangan zaman.
“Dialog lintas agama dan budaya
adalah bagian dari DNA ilmiah UIN Sunan Kalijaga,” ujar Prof. Noorhaidi.
“Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam menjadi pilar penting dalam mewujudkan
ruang akademik yang terbuka bagi pertemuan gagasan dan jalan damai lintas
iman.”
FUPI sebagai Representasi
Akademik Moderasi dan Dialog
Partisipasi FUPI dalam forum ini
tidak hanya menunjukkan komitmen fakultas terhadap isu-isu global seperti
pluralisme, keadilan sosial, dan keberlanjutan lingkungan, tetapi juga
menegaskan posisi fakultas sebagai pusat kajian keagamaan yang berperan aktif
dalam diplomasi budaya dan dialog antarperadaban.
Dengan hadirnya mahasiswa dan
dosen dalam forum internasional ini, FUPI menegaskan kembali misi akademiknya
untuk:
- menginternalisasi nilai moderasi beragama,
- mengembangkan kajian lintas iman berbasis penelitian,
- dan memperkuat jejaring global yang mendukung
terciptanya masyarakat inklusif dan berkeadaban.
Memperkuat Jejaring dan Agenda
Global
Interfaith and Intercultural
Dialogue 2025 sendiri merupakan kelanjutan dari forum serupa yang terakhir
digelar pada 2012, dan tahun ini diperkuat sebagai tindak lanjut dari EU–Indonesia
Human Rights Dialogue 2024. FUPI memandang keterlibatan dalam forum semacam
ini sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan akademiknya untuk memperkuat
ruang perjumpaan lintas agama di tingkat nasional dan global.
Melalui partisipasi ini, Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran Islam berharap dapat terus melahirkan ilmuwan dan
cendekiawan yang mampu menjadi jembatan dialog, agen perdamaian, serta pemikir
yang peka terhadap isu kemanusiaan lintas wilayah dan budaya.
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Islam UIN Sunan Kalijaga berkomitmen untuk terus menjadi pusat kajian keagamaan
yang memajukan dialog, keberagaman, serta nilai kemanusiaan universal yang
mendukung terciptanya dunia yang lebih damai dan berkeadaban.