Semua negara membutuhkan ideologi atau prinsip dasar yang menjadi landasan keberlangsungan hidupnya. Ideologi berfungsi sebagai gagasan fundamental yang memungkinkan suatu bangsa berkembang dan mencapai kesejahteraan. Dalam konteks Indonesia, Pancasila menjadi ideologi resmi yang berakar pada nilai-nilai budaya, tradisi, dan konsensus bersama seluruh elemen bangsa. Hal ini menjadikan Pancasila bukan hanya sekadar dokumen historis, tetapi juga pedoman hidup yang terus relevan di tengah tantangan zaman.
Pada kesempatan tersebut, Dekan, Prof Dr. Robby Habiba Abror, M,Hum, menyampaikan sambutannya, yakni “Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi, dan masuknya ideologi asing, nilai- nilai dasar negara sering kali diabaikan atau disalahpahami. Kondisi ini tidak hanya membahayakan stabilitas sosial tetapi juga mengancam keutuhan bangsa yang berdiri di atas prinsip keberagaman. Kajian kritis tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah upaya untuk mengingatkan kembali peran vitalnya sebagai alat pemersatu dan pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan zaman secara akademik,
Ketua Program Studi Aqidah Filsafat islam, Dr. Novian Widiadarma, memperkuat argument atas pentingnya Kursus Pancasila bagi mahasiswa Ushuluddin dan Pemikiran Islam, yakni “ Pancasila memiliki peran krusial sebagai panduan nilai yang mengatasi konflik dan ketimpangan sosial. Sebagai akademisi, Mahasiswa AFI , khususnya, harus mampu mampu memberi Analisa yang akurat terhadap Pancasila yang berada pada keberagaman budaya, agama, dan tradisi yang ada di Indonesia”
Sehubungan dengan hal tersebut, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pusat Studi Pancasila (PSP) Universitas Gadjah Mada (UGM). Penandatanganan dilakukan oleh Prof. Dr. H. Robby Habiba Abror, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, dan Drs. Agus Wahyudi, Ph.D., Kepala Pusat Studi Pancasila UGM.Kerjasama ini melahirkan Kursus Pancasila bertema “Pancasila sebagai Ideologi Kritis”, yang diselenggarakan bersama antara PSP UGM dan Program Studi S1 Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga. Kursus akan berlangsung pada 4, 6, 10, 12, dan 14 November 2025, pukul 15.30–18.00 WIB, di Pusat Studi Pancasila UGM.Materi yang akan dibahas: “What is this thing called Ideology?” “Sejarah dan Ide Dasar Pancasila” “Pancasila dan Religiositas” “Pancasila dan Ateisme” “Pancasila dan Ideologi Besar Dunia”
Peserta adalah civitas akademika Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga.Tujuan utama kerjasama ini adalah meningkatkan kualitas program studi dan fakultas melalui pemahaman mendalam serta implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi kritis di kalangan civitas akademika.Kerjasama ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat wawasan kebangsaan berbasis pemikiran kritis dan religius di perguruan tinggi.