Pengembangan Leadership dan Benchmarking Pimpinan ke Bali

Pimpinan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melaksanakan kegiatan Pengembangan Leadership dan Benchmarking Pimpinan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan. Even the best can be improved, sekalipun secara akreditasi Fakultas ini sudah memiliki predikat unggul dari BAN PT dan diakui secara internasional oleh AUN-QA dan FIBAA, namun selalu ada ruang untuk perbaikan.
Kegiatan Pengembangan Leadership dan Benchmarking Pimpinan tahun ini dilaksanakan tanggal 9-11 Oktober 2022 di Bali, dengan salah satu tujuan kunjungan ke Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar (dulu: IHDN ‘Institut Hindu Dharma Negeri) yang baru diresmikan menjadi universitas tahun 2020 lalu.
Rombongan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam yang terdiri dari Dekanat, Kaprodi Sekprodi, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian dan staff Tenaga Pendidik sejumlah 30 personil tiba di lokasi pukul 8 pagi, disambut dengan keramahan keluarga besar UHN I Gusti Bagus Sugriwa.
Dekan Fakultas Brahma Widya, Dr. Drs. I Made Girinata, M.Ag, berbicara mewakili Rektor UHN Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si yang berhalangan hadir. Setelah memperkenalkan peserta yang hadir di meeting hall yakni: Dr. Made Sri Putri Purnamawati, S.Ag, MA.,M.Erg selaku Wakil Dekan I, Jro Ayu Ningrat, S.Ag, M.Ag selaku Wakil Dekan II, Dr. I Ketut Gunarta, S.Ag.,M.Ag selaku Wakil Dekan III, juga para dosen dan staff, I Made Girinata menyampaikan bahwa UHN terutama Fakultas Brahma Widya memiliki problem dalam penerimaan mahasiswa baru, jumlahnya sedikit karena perspektif masyarakat bahwa lulusannya hanya bisa menjadi pandita atau tokoh agama karena itu mereka mohon bimbingan dan masukan dari rekan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tantangan Lembaga
Pembicaraan dilanjutkan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., M.A. Beberapa hal yang disampaikan: pertama, bagaimana menghadapi tantangan lembaga yang inklusif mengelola keberagaman. Caranya antara lain dengan mendapatkan mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik yang berasal dari agama lain. Kedua, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam sangat terbuka terhadap perubahan-perubahan sehingga pembukaan program studi baru semacam Kepanditaan dan Yoga Kesehatan bekerjasama dengan UHN sangat mungkin dilaksanakan. Ketiga, program-program yang bisa dikerjasamakan dinaungi oleh agenda MBKM pemerintah misalnya: KKN kolaborasi, Kuliah Tamu, pendalaman mata kuliah Agama Hindu, dan masih banyak yang lain.
Acara berlangsung dengan santai namun serius, diskusi berlangsung secara dua arah dan kedua belah pihak baik UIN Sunan Kalijaga maupun Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa sepakat bahwa kerjasama hitam di atas putih harus dilaksanakan sesegera mungkin guna mewujudkan tujuan bersama, menjadi unggul dalam bidang keilmuan masing-masing. *Hasna