CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Mengadakan Webinar Nasional Sebagai Upaya Menyiarkan Islam Moderat

Sabtu, (28/11) CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga melalui departemen Pengabadian Pondok Pesantren dan Masyrakat (P3M) melaksanakan kegiatan Webinar Nasional. Webinar yang bertajuk “Pesantren Sebagai Penjaga Moderasi Kajian Al-Qur’an Dan Hadits” tersebut dilaksanakan via room zoom. Dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, kegiatan tersebut dibuka langsung oleh ketua panitia M. Ihsan al-Amin.
Setelah dibuka, kegiatan di atas juga diberikan key notes speaker dari Ketua Pengelola PBSB. Dalam sambutan kuncinya, Dr. H. Muhammad Alfatih Suryadilaga, S.Ag. M.Ag. memberikan ilustrasi moderasi beragama yang hanya ramai di seminar dan kurang membumi. Perlu kerja keras semua pihak untuk aplikasi moderasi beragam yang membumi dengan keberpihakan alumni CSSMoRA dan alumni pesantren dalam menjaga kehidupan keberagamaan.
Dalam webinar ini, panitia meghadirkan dua orang narasumber sebagai pemateri. Narasumber pertama adalah Ahmad Rafiq, M.A, Ph.D., akan tetapi dikarenakan berhalangan hadir, beliau digantikan oleh Dr. Ali Imron, S. Th. I, M.S.I.. Kemudian narasumber kedua adalah Prof. Dr. KH. Abdul Mustaqim, M.Ag. Selain itu, panitia juga menyediakan E-Sertifikat bagi para peserta, yang akan dibagikan setelah kegiatan ini berlangsung.
Dalam pemaparannya, kedua narasumber mengapresiasi tema yang diangkat oleh panitia kegiatan. Dr. Ali Imron, MSI menyinggung pentingnya kita sebagai akademisi untuk memanfatkan teknologi yang ada sebagai sarana mensyiarkan Islam moderat. Sementara itu, Prof. Abdul Mustaqim menegaskan bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan yang secara nyata menjadi agen penyebaran Islam moderat.
Meskipun dilaksanakan secara online, hal tersebut tidak menyurutkan antusias peserta untuk mengikuti kegiatan webinar. Terpantau via room zoom, terdapat sekitar 100-san participant yang mengikuti kegiatan webinar ini. Tidak sedikit pula dari mereka yang melontarkan pertanyaan kepada para narasumber. Ihsan berharap setelah kegiatan ini berlangsung kita semua bisa lebih berhati-hati dalam bertindak, khususnya mengamalkan ajaran Islam. “Harapan panitia setelah acara ini semoga kita bisa lebih teliti dalam mengkaji sebuah hukum (ajaran Islam) yang dilaksanakan, tidak terjerumus pada paham-paham radikal, ekstrim, dan sebagainya”, tuturnya saat diwawancarai oleh tim redaksi. (Nsd.)