Samarinda,
26 September 2025 — Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Sultan Aji
Muhammad Idris Samarinda menggelar kuliah umum dengan tema “Ushuluddin di
Tengah Gempuran Artificial Intelligence”. Acara ini menghadirkan narasumber
Prof. Dr. H. Robby Habiba Abror, M.Hum., yang memberikan pemikiran kritis
terkait posisi ilmu-ilmu keislaman di era kecerdasan buatan.
Dalam
paparannya, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta ini menekankan pentingnya sikap arif dalam menggunakan teknologi
kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, AI tidak boleh dipandang sebagai solusi
utama dalam menjawab persoalan kemanusiaan maupun keilmuan, melainkan hanya
sebagai alat bantu. “Eksekusi akhirnya tetap berada di tangan manusia, bukan
mesin,” tegasnya di hadapan mahasiswa dan dosen FUAD.
Lebih
jauh, ia mengingatkan bahwa perkembangan teknologi tidak boleh membuat umat
terjebak pada ketergantungan. AI, kata Prof. Robby, dapat berperan mempercepat
kerja analisis data, penulisan, maupun riset, namun tidak bisa menggantikan
proses berpikir kritis, pertimbangan etis, serta tanggung jawab spiritual yang
dimiliki manusia.
Kuliah umum ini mendapat respons antusias dari peserta yang memenuhi ruangan FUAD. Diskusi interaktif pun berlangsung hangat, mencerminkan besarnya perhatian sivitas akademika UIN Samarinda terhadap tantangan sekaligus peluang penggunaan AI dalam pengembangan studi keislaman. (Fendi Utomo)