Perdamaian Dunia dimulai dari Menerima Perbedaan

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam bekerjasama dengan Institut Leimena, didukung oleh Prodi Studi Agama-agama dan Templeton Religion Trust mengadakan Program Internasional Peningkatan Kapasitas Guru Madrasah dalam Literasi Keagamaan Lintas Budaya. Program ini dilakukan dalam dua periode, periode pertama dilaksanakan pada 8 hingga 12 November 2021. Pada periode pertama sejumlah 201 Kepala Sekolah dan Guru, dari 25 provinsi di Indonesia mengikuti program. Program ini dibuka dengan penyampaian harapan dari para peserta dan pidato kunci yang disampaikan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Dr. Phil. Almakin, MA. Sejumlah narasumber dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam dan dari Leimena Institute mendapatkan sambutan antusias dari peserta.

Sesi kedua program ini digelar pada 29 November 2021 hingga 03 Desember 2021. Program ini mengundang para guru Madrasah dan Pesantren di seluruh Indonesia sebagai peserta. Peserta dalam program ini berjumlah 191 orang, dari Aceh hingga Papua, dengan rincian, dari Pulau Sumatra berjumlah 35 orang, Pulau Jawa 123 orang, Pulau Kalimantan 8 orang, Pulau Sulawesi 23 orang, Nusa Tenggara 2 orang. Program ini bertujuan menguatkan eksistensi dan kolaborasi damai antaragama di Indonesia dengan meningkatkan kapasitas guru madrasah dalam literasi keagamaan lintas budaya. Dengan demikian, guru madrasah terdorong untuk mengintegrasikan prinsip literasi keagamaan lintas budaya dalam pengajarannya di kelas.

Program Literasi Keagamaan Lintas Budaya dibuka oleh Dr. Inayah Rohmaniyah, M.Hum.,MA selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa program ini sangat sejalan dengan Visi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, yaitu “Unggul dan Terkemuka dalam Pemaduan dan Pengembangan Keushuluddinan dan Keilmuan bagi Peradaban.” Dalam rangka memberikan kontribusi nyata dalam membangun peradaban yang lebih baik, Fakultas bekerjasama dengan Leimena Institut menggandeng Madrasah. Hal ini karena dalam konteks pembangunan peradaban memiliki peran yang sangat sentral, bukan hanya karena mahasiswa-mahasiswa kami mayoritas dari madrasah, namun karena madrasah dan terutama guru merupakan soko guru, yang turut menentukan nasib masa depan peradaban umat. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, panutan dalam moderasi beragama, dan penentu kehidupan yang rukun dan penuh dengan kedamaian. Sambutan pembuka kedua disampaikan oleh Matius Ho, sebagai Direktur Eksekutif Institut Leimena. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia adalah Negara yang majemuk sehingga perbedaan memang sudah ada di depan mata, sehingga perlu diterima, dipahami dan dihargai.

Dalam ceramah kunci, Prof. Dr.Phil Almakin, MA menyampaikan poin penting bahwa jika seseorang beriman tetapi tidak bisa mengakui dan menghargai keimanan orang lain, maka keimanannya layak dipertanyakan. Dengan kata lain, kita bisa disebut sebagai seseorang yang beriman ketika kita juga memberi ruang untuk keimanan yang lain. Beliau juga menyampaikan bahwa hal kecil namun bermakna bagi perdamaian dunia adalah menerima perbedaan yang memang sudah ada di sekitar kita.

Program ini berlangsung selama 5 hari. Hari pertama adalah pembukaan, sesi materi dengan tema Kompetensi Pribadi Islam yang disampaikan oleh Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag, dan sesi materi dengan tema Literasi Keagamaan Lintas Budaya oleh Dr. Chris Seiple. Hari kedua peserta disilahkan untuk belajar secara mandiri dengan mengakses https://belajar.lklb.org. Hari ketiga peserta akan mendapatkan materi dengan tema Kompetensi Pribadi Islam oleh Prof. Dr. Alwi Shihab dan Prof. Dr. M. Amin Abdullah, Kompetensi Komparatif-Memahami Yudaisme oleh Dr. David Saperstein, Dr. David Rosen dan Dr. Ari Gordon. Hari keempat, peserta disilahkan kembali untuk belajar secara mandiri dengan mengakses https://belajar.lklb.org. Hari terakhir peserta dibekali materi dengan tema Kompetensi Komparatif-Memahami Keristenan oleh Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang dan Dr. Chris Seiple, dan Kompetensi Kolaboratif-Kolaborasi bagi Kemanusiaan oleh Dr. Inayah Rohmaniyah, M.Hum., MA. *Aida