Prodi Studi Agama Agama sukses menyelenggarakan Seminar Nasional “Fenomena Hijrah dan Keberagamaan Masyarakat Urban”

Sleman, Menjawab fenomena hijrah yang membuat ruang keragamaan masyarakat urban kian dinamis, Prodi Studi Agama Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Selasa, 27 Oktober 2020 berhasil melaksanakan kegiatan seminar nasional bertajuk ““Fenomena Hijrah dan Keberagamaan Masyarakat Urban”. Seminar nasional ini menghadirkan para pakar dan ahli kajian agama-agama di Indonesia, meliputi: Prof.Dr. Abdul Mu’ti,M.Ed (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah dan Sekjen PP. Muhammadiyah) Prof.Dr.Alimatul Qibtiyah (Guru Besar UIN Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Komisioner Komnas Perempuan RI), Drs.Ismatu Ropi, M.A., Ph.D (PPIM,UIN Syarif Hidayatullah), Dr.Sekar Ayu Aryani, M.Ag (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Dr.Ustadi Hamsah, M.Ag (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Windi Triani, Ph.D (UIN Syarif Hidayatullah) dan Yulianingsih Riswan, M.A ( Universitas Gadjah Mada).
Dalam sambutannya Kaprodi Studi Agama Agama, Dr.Dian Nur Anna menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan fenomena hijrah dan keragaman di masyarakat urban. Kedepanya Prodi Studi Agama Agama akan secara rutin menyelenggarakan ruang diskuti terkait isu agama-agama. Dr. Inayah Rohmniyah selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dalam sambutan dan pembukaan kegiatan mengapresiasi pimpinan Prodi Studi Agama Agama dan para panitia yang telah berhasil menangkap fenomena keberagamaan dan permasalahan “hijrah” di masyarakat urban saat ini, seminar ini sangat representatif dengan kehadiran para narasumber yang ahli di bidang Studi Agama-Agama. Terlebih saat ini terminologi kata “hijrah” tidak hanya sekedar mengandung makna simbolis, tetapi menjadi sebuah identitas kolektif kelompok-kelompok tertentu. Hal ini perlu dieksplorasi lebih dalam, melalui diskusi hari ini.
Wakil Rektor I dalam pemaparan keynote speech menjelaskan bahwa saat ini, “hijrah” bagi kelompok tertentu dilakukan dengan menggunakan simbol nama arab, jubah, cadar, jenggot, dan sebagainya, serta telah diklaim menjadi simbol atau identitas dari gerakan-gerakan tersebut. Prof.Dr.Iswandi Syahputra, juga menambahkan bahwa fenomena hijrah terjadi karena kegelisahan dan kekeringan spiritual, dimana mereka tidak mendapatkan ketenangan dengan material yang sudah didapatkan selama ini. Di samping itu, ada kelompok-kelompok tertentu yang tidak terakomodir oleh identitas keislaman mayoritas seperti NU dan Muhammadiyah, maka mereka pun mencari atau membuat identitas lain.
Selama diskusi berlangsung, para narasumber memberikan gambaran dan pemaparan yang komperhensif terkait fenomena “hijrah” dalam berbagai perspektif dan dikuatkan dengan data-data penelitian yang mendalam, hal ini membuat antusias peserta kian tinggi. Jumlah peserta sekitar 200 peserta, mereka hadir dari berbagai penjuru nusantara dan memiliki latar belakang yang beragam. Melihat animo besar peserta webinar Seminar Nasional, Prodi Studi Agama Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berkomitmen menyelenggarakan dan memberikan ruang diskusi yang luas terkait wacana dan isu-isu tentang Studi Agama-Agama. (KDJ)