Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam adakan Studium General bagi Mahasiswa Baru

Selasa, 3 September 2019 Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam mengadakan studium general bagi mahasiswa baru. Setidaknya sebanyak 515 mahasiswa hadir dalam kesempatan ini. Dua narsum yang memberikan materi adalah Dr. Ahmad Muttaqin, MA. dan Dr. Muhammad Ilyas Dosen Liverpool Singapura. Keduanya menjelaskan tentang Memetakan ulang kekerasan atas Nama Agama.

Tema di atas sangat millenial dan terjadi di masyarakat Indonesia. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Dr. Alim Roswantoro, M.Ag. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam ketika membuka secara resmi kegiatan studium general. Lebih lanjut dalam kesempatan tersebut banyaknya kekerasan yang mengatasnamakan agama.

Agama menjadi biang lahirnya kekerasan? Pertanyaan tersebut dijawab oleh salah satu narsum Ahmad Muttaqin dengan data bahwa peperangan yang lahir dan ada dalam sejarah ummat manusia adalah lebih dikarenakan pada politik. Sehingga agama bukan menjadi bagoan penyebab kekerasan. Kenyataan tersebut menjadikan kekesan tidak saja fisik melainkan dapat berupa verbal dan psikis. Oleh karenanya diperlukan cara beragama atau memandang agama dengan baik.

Pemahaman teks agama atau suci dapat beragam. Pemahaman textualis cenderung melahirkan fundamentalis dan radikal. Sehingga mereka ini melakukan teror kelompok lain. Fenomena ini menghasilkan pemahaman Islam yang tidak komprehensif yakni dengan tanpa menggunakan asbab al-wurud atau yang lainnya. Kajian terkini kekerasan atas nama agama bukan sesuatu yang terjadi melainkan terkait geopolitik. Oleh karenanya diperlukan beragama yang moderat atau wasatiyah di tengah masyarakat plural. (MAS).