Memahami Hadis Dengan Tinjauan Ilmu Asbab Al-Wurud
Oleh : Rahmat alfansury
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Hadis telah menjadi pentunjuk jalan bagi umat islam yang kedua setelah al-quran. Hadis dalam konteks fungsional menjadi penjelas dari kitab Al-quran yang pembahasannya bersifat umum. Tidak berhenti di situ, hadis juga berfungsi sebagai mengatur ketetapan yang belum ada di alquran. Namum salah satu permasalahannya adalah sebagai umat islam memahami sebuah hadis tidaklah semudah yang dibayangkan, harus di perlukan ilmu yang cukup dalam memahami hadis
Dalam mengambil pemahaman yang terdapat dalam hadis, tidak cukup dengan cara mengartikannya saja, apalagi hadis yang ada konteks asbabul wurud dalam penyampainnya. Hadis yang mempunyai asbabul wurud harus mencari konteks latar belakang dari penyampaian hadis tersebut, bagaimana situasi dan kondisi yang terjadi pada hadis yang disampaikan.
Tanpa melihat latar belakang dari penyampaian hadis, maka akan sulit dalam memahami sebuah hadis, bahkan dapat menunjang terjadinya kekliruan tatkala ingin memahami hadis. Maka asbab al-wurud adalah ilmu yang penting dalam meraih pemahaman dalam satu hadis yang mempunyai sebab dalam penyampainya, sama hal nya dengan asbabun nuzul, memahami sebuah ayat tanpa mengetahui sebab penurunannya, maka akan berpotensi kekeliruan .
Asbabul wurud berasal dari kalimat bahasa arab yaitu سبب yang bermakna sebab atau kronologi terjadinya suatu kejadian dan ورود bermakna datang, seperti yang di sebutkan dalam kamus al munawwir. Maka dapat di artikan bahwa asbabul secara bahasa adalah kronologi terjadinya sesuatu.
Secara terminologi, dalam persfektif ilmu hadits, ababul wurud adalah salah satu illmu yang menjelaskan tentang sebab datangnya sebuah hadits dan menjelaskan keadaan sosial yang terjadi pada saat hadits itu di sampaikan. Ada juga pendapat bahwa “asbabul wurud adalah sesuatu yang terjadi pada saat hadis itu muncul” ( Nur Ad-Din 1997). Imam Al-Suyuthi mengatakan “asbabul wurud adalah alat untuk menentukan hadis yang bersifat umum atau khusus, mutlaq atau muqayyad” (Abdul Mustaqim 2001) .
Asbabul wurud ini menjadi salah satu bukti bahwa keadaan sosial itu mempengaruhi konteks munculnya sebuah hadits, karena sebagian arti dari asbabul wurud adalah perkara yang membatasi makna dari satu hadits, dari segi umum atau khusus,mutlak dan selanjutnya. Tidak semua sabda nabi SAW mempunyai asbabul wurud. Cara mengetahui asbabul wurud suatu hadits adalah dengan cara mendengar dari sahabat yang menjadi saksi kejadian munculnya satu hadits. Asbabul wurud ini bersangkutan kepada konteks sosial, karena pada penyampaian hadits itu menentukan kepada siapa hadits itu diberikan. asbabul wurud adalah satu alat untuk mengetahui apakah hadits yang diberikan bersifat kesuluruhan atau khusus.hadis sendiri itu dua tipe, yang pertama, memiliki sebab, dan yang kedua tidak memiliki sebab, hadist yang datang tanpa memiliki sebab itu lebih banyak dari hadis yang ada unsur sebab. Karena memang nabi di utus untuk mengembangkan agama tanpa harus menunggu ada sebab. (Abdul Majid 2014).
Ahli agama membahas ada tiga macam asbabul wurud yang pertama, karena ada ayat alquran yang kurang jelas dan sulit untuk dimengerti, sehingga memaksa nabi untuk menyampaikan satu hadits, yang tujuan nya untuk memperjelas kesulitan yang ada pada ayat alquran tersebut (Adli Fadli 2015). Kedua karena sebuah hadits, yang mana para sahabat, kesulitan dalam memahami tersebut, sehingga nabi menjelaskan dengan menyampaikan satu hadits lainnya, yang tujuannya untuk menjelaskan lebih mendetail. Ketiga, karena ada satu perkara yang terjadi pada sahabat. Artinya ada satu amalan yang di lakukan sahabat yang membuka masalah, kemudian nabi meluruskan nya dengan satu hadits.
Ulama hadits mengatakan asbabul wurud itu penting dalam konteks hadits. Salah satunya adalah untuk menghapus hal-hal yang tidak jelas yang terdapat dalam sebuah hadis (fazlur Rahman 1984). Banyak orang yang salah memahami sebuah hadis karena tidak paham tentang sebab penurunan hadis tersebut dan tidak mengerti bagaimana keadaan sosial tatkala hadis tersebut di sampaikan, maka dengan itu, asbabul wurud bisa menjadi jawaban dari persoalan tersebut. Betapa banyak perselisihan hanya di akibatkan salah memahami makna yang terdapat suatu hadis. Dan hal yang menunjang perselisahan tersebut, tentunya belum memahami asbabul wurud secara keseluruhan