Gelar Syawalan dan Tasyakuran, FUPI UIN Sunan Kalijaga Datangkan Mubaligh dari Universitas Ahmad Dahlan
YOGYAKARTA-Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga (FUPI) Yogyakarta pada 20 Mei 2021 menggelar acara syawalan sekaligus tasyakuran akreditasi program studi (prodi) S1 Sosiologi Agama.
Acara kali ini dimulai pada jam 10.00 WIB dengan pembukaan yang dilakukan oleh Khadijah Nurul Aulia, M.Ag. selaku pembawa acara. Turut hadir rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Al-Makin, S.Ag., M.A., Wakil Rektor Bidang 3, Dr. Rozaki, S.Ag., M.Si., serta Mubaligh yakni Dr. H. Khoiruddin Bashori, M.Si. sekaligus Dosen Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.
Cukup banyak yang hadir dalam acara ini, termasuk mantan rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Amin Abdullah, S.Ag. dan jajaran dosen FUPI. Acara ini diadakan via daring zoom meeting dan luring yang juga disiarkan langsung melalui youtube Tim IT FUPI https://www.youtube.com/watch?v=uohvyOaeCoc .
Dr. Nurus Sa'adah, S.Psi., M.Si., Psi. selaku dosen FUPI juga membacakan Qiroah Al-Qur’an. Selanjutnya, dekan FUPI, Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum. memberikan sambutannya sekaligus membuka acara syawalan dan tasyakuran. Inayah menyampaikan terima kasih kepada rektor dan jajarannya beserta seluruh dosen yang telah menyempatkan waktu untuk hadir baik secara luring maupun daring dalam acara ini. Tak luput, kabag dan tendik yang turut meramaikan acara.
“Kita gunakan kesempatan syawalan ini untuk memohon maaf setulusnya dan seikhlasnya, terkait dengan kekurangan pelayanan kami. Kami juga terbuka untuk dinasihati atau diberikan masukan. Sekaligus kami gunakan acara ini untuk tasyakuran Sosiologi Agama yang telah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT”, sapa Inayah.
“Alhamdulillah seluruh prodi kita semua sudah mendapatkan akreditasi A dan beberapa prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir dan Aqidah dan Filsafat Islam sedang mempersiapkan untuk akreditasi internasional. Dan program internasional sesuai dengan visi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sudah kita mulai termasuk Lisafa Centre Malaysia, acara dengan Turki dengan launching Nursi’s Corner, dan dalam waktu dekat akan lakukan summer school dengan Fatimah Centre”, Imbuhnya.
Pada akhirnya Al-Makin menyebut, “mari kita syukuri atas diraihnya prestasi akreditasi seluruh prodi FUPI telah mendapat A. Ini salah satu tanda timwork kita jalan. Harapan saya tim ini akan selalu berjalan dengan ikhlas dan istiqomah bahkan meningkatkannya.”
“Derrida menyatakan jika kita menjadi teman semua orang maka kita bukan teman siapa-siapa. Saya menjadi teman semua fakultas. Sehingga saya tidak memiliki teman, sehingga pada akhirnya saya harus kembali ke Ushuluddin (rumah saya). Saya juga akan tandatangani gaji, remun, dan kenaikan pangkat kalian semua, tanpa menunda.” Lanjutnya.
Selanjutnya, Yusuf, Dosen FUPI membacakan Ikrar syawalan. Dan selanjutnya, Khoruddin Bashori menyampaikan mau’idhoh hasanah.
“Banyak asal usul kata syawal. Tapi kesimpulan saya ada tiga. Pertama, naik kelas. Yang jadi persoalan, naik dari kelas berapa ke berapa. Ada tiga level naik”, jelas Khoiruddin.
Khoiruddin juga menekankan tentang kenaikan level yang dimulai dari level 1 yakni Al-jahil yang memiliki ciri orang banyak mengeluh karena mendapatkan masalah yang tidak berbanding lurus dengan jabatan, jika keluhan sudah keluar maka yang kedua adalah komenan atau komentar yang remeh temeh, kebanyakan marah. Level dua adalah Al-mu’tasid (orang yang mau belajar dan bisa naik kelas) dan cirinya mau bersabar yang tidak terbatas dalam kesulitan (keluhannya ditahan). Level ketiga adalah As-sabiq (orang yang alim) yakni orang yang bisa menikmati kesulitan atau menjadikan kesulitan sebagai tantangan.
Kedua, makna syawal ialah ringan (pemaaf). Apabila puasanya benar dan diterima Allah SWT, maka tidak ada beban lagi. Ketemu dengan siapa saja saat hari raya, ia akan ringan dan bahagia.
Ketiga, mengandung. Syawal itu bermakna unta betina yang sedang hamil yang sebelumnya mengibaskan ekor yang dikawini jantan. Artinya, semoga kita yang sedang syawalan ini sudah berada pada level mengandung. Maksudnya mengandung hal baik, termasuk mengandung nilai-nilai Qur’ani (membawa Qur’an kemana saja pergi di letakkan dalam hati) sehingga kita bisa menjadi petunjuk bagi permasalahan yang ada.
Diakhir ceramahnya, Khoiruddin menyampaikan terimakasih dan permintaan maaf apabila banyak melakukan kesalahan saat ceramah. Khoruddin juga memimpin doa penutup acara. Akhirnya, selain hikmat, acara ini juga berjalan lancar dan penuh kebahagiaan. *Rosi