Dilihat 0 Kali

UIN SUKA

Senin, 03 Mei 2021 09:11:21 WIB

Ngaji Kitab Kuning: Memahami Tafsir Kitab Ar-Razi tentang Lailatul Qadar

Dalam rangka meningkatkan kualitas keilmun civitas akademik, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali lagi mengadakan ngaji rutinan satu minggu sekali. Pada acara kali ini di isi oleh dosen FUPI yakni Dr. Phil. K. Sahiron, M.A. yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor II. Ngaji kitab kuning yang diadakan pada Jumat tanggal 20 April 2021 jam 20.30 ini dimoderatori oleh Rosi Islamiyati, M.Ag. ini membahas tentang lailatul qadar.

Acara kali ini dihadiri oleh pimpinan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga khususnya Wakil Dekan Bidang III, Dr. Shofiyullah Muzammil, M.Ag. Acara yang dibuka dengan bacaan bismallah ini turut menghadirkan para dosen, termasuk ketua program studi dan beberapa mahasiswa kurang lebih 35 orang.

Sahiron sebagai pengisi ngaji kitab kuning kali ini menggunakan kitab karya Ar-Razi. “kita perlu tahu pembahasan tentang lailatul qadar agar setidaknya kita peka akan lailatur qadar. Karena malam ini adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan”. Katanya

Akan tetapi, Sahiron juga menyatakan jika terdapat beberapa perbedaan tentang kapan terjadinya lailatul qadar. Ia menekankan jika lailatul qadar ini merupakan malam yang sangat rahasia dan hanya Allahlah yang mengetahuinya. Dengan demikian, muncul banyak ijtihad tentang lailatul qadar. Apakah lailatul qadar ini akan terjadi hingga kiamat tiba ataukah tidak?

Beberapa pendapat menyatakan jika lailatul qadar tidak hanya hadir di bulan suci Ramadhan, terlebih lagi malam ke 17 ramadhan. Tetapi juga datang pada malam pertama di bulan ramadhan, malam ke 21, 23, 24, 25 tergantung pada tokoh-tokoh yang berpendapat. Para tokoh memiliki landasannya sendiri di dalam berijtihad menetapkan malam lailatul qadar.

Bahkan beberapa tokoh menyatakan jika malam lailatul qadar juga terjadi di hari lain selain bulan Ramadhan. Hal ini bukan berarti kita tidak antusias dalam menyambut ramadhan dengan malam lailatul qadar yang ada di dalamnya. Sebagai umat muslim, kita hanya bisa berharap dengan memperbanyak pahala di bulan ramadhan agar mendapatkan lailatul qadar, karena bagaimanapun ada pendapat tentang lailatul qadar yang hadir di bulan suci Ramadhan.

Selanjutnya beberapa pertanyaan dilontarkan oleh peserta, termasuk bagaimana pandangan Al-Ghazali tentang lailatul qadar yang dihitung atau dihisap berdasarkan hari tanggal jatuhnya bulan suci ramadhan, Senin Selasa Rabu sampai Minggu. Sehingga nantinya lailatul qadar akan datang sesuai dengan datangnya hari awal puasa. Dan bagaimana dengan perbedaan waktu yang terjadi di Indonesia dan belahan bumi lainnya? Apakah datangnya malam lailatul qadar tergantung pada jam ataukah bersamaan.

Antusiasme peserta cukup menjadikan ngaji kitab kuning menjadi banyak diminati mahasiswa maupun dosen. Hal ini pastinya akan menambah wawasan keilmuan bagi peserta. Acara kali ini ditutup dengan bacaan hamdalah bersama dan selanjutnya ngaji kitab kuning akan dilaksanakan lagi pada tanggal 7 Mei 2021. *Rosi