Sosiologi Agama Sebagai Konstruksi Keilmuan FUPI

FUPI (Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam) UIN Sunan Kalijaga sedang gencar melakukan sosialisasi keushuluddinan dengan penyelenggaraan webinar series. Pada pelaksanaan kali ini Kamis, 18 Maret 2021 di isi oleh Prodi Sosiologi Agama dengan narasumbernya Dr. Moh Soehada, S.Sos., M.Hum. selaku dosen prodi Sosiologi Agama dan juga editor in chief jurnal Sosiologi Agama bersama dengan Kaprosi Sosiologi Agama yakni Dr. Rr. Siti Kurnia Widiastuti, S.Ag., M.Pd., M.A. Acara webinar kali ini dimoderatori oleh Rosi Islamiyati, M.Ag. selaku dosen CPNS Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.

Webinar Series merupakan acara rutin setiap minggu yang dimulai pukul 14.30 hingga 16.00 via zoom meeting. Peserta kali ini termasuk paling banyak dibandingkan dengan webinar series seri sebelumnya yakni mencapai batas angka maksimal 100 orang dan masih banyak yang antri untuk masuk.

Diawali dengan pembukaan dan pengenalan pembicara, selanjutnya Moh. Soehada menyampaikan materinya “Sosiologi Agama dalam Bingkai FUPI”. Ia menyampaikan beberapa sejarah tentang Sosiologi Agama di UIN Sunan Kalijaga yang pada awalnya sebagai bagian dari Studi Agama-Agama. Jika disejajarkan dengan hari ini maka Sosiologi Agama dianggap sebagai konsentrasi. Sebagai bagian dari SAA, pada tahun 2020 ini Sosiologi Agama sebagai pengembangan untuk melihat kajian pengalaman beragama secara ilmiah yang terekspresikan dalam pemikiran dan praktek penganut. yang sebelumnya hanya kajian tentang dimensi.

Moh. Soehada juga menyatakan bahwa Sosiologi Agama itu penting untuk dikaji karena merupakan analisis basis dalam praktek beragama atau sebuah implementasi dari kehidupan teologi. “pendekatan sosial untuk studi agama itu harus di rebut oleh UIN Sunan Kalijaga atau PTKIN di Indonesia karena punya basis analisis teologis yang kuat dan itu menjadi dasar bagaimana penganut menginterpretasikan doktrin dan kemudian terimplementasikan dalam sikap dan perilaku”. Paparnya

Bahkan ia menyatakan bahwa Sosiologi Agama harus mempertahankan kajian agama sebagai basis dalam kajian keilmuan sosial. “mengapa Sosiologi Agama juga penting dalam kontruk keushuluddinan? karena kita ingin menekankan bahwa ketika banyak orang mengatakan agama sebagai sebab antara proses-proses sosial dan budaya itu tentu kita akan membenahinya dengan mangatakan bahwa agama bukan menjadi sebab antara tapi menjadi sebab utama dari tindakan sosial atau biasa disebut sebagai nilai sentral apalagi dalam konteks Indonesia tanpa mengaitkan dengan religiusitas yang menjadikan ia berbeda dengan sosiologi umum yang menyatakan agama sebagai sebab antara”. Lanjutnya

Pemateri kedua, Siti Kurnia memaparkan bagaimana sejarah pendirian Prodi SA dan perkembangannya mulai dari IAIN ditahun 1997 hingga menjadi UIN sekarang ini. Ia menambahkan jika kerentanan konflik sosial keagamaan sudah terbaca pemerintah Indonesia sejak tahun 1969 dan ditangani serius baru tahun 1972. Kemudian Mukti Ali (selaku Guru Besar dalam Perbandingan Agama) meginisiator yang salah satu mata kuliah di dalamnya ialah Sosiologi Agama.

Lalu bangunan epistemologi SA di Fakultas Ushuluddin dilatarbelakangi karena dunia Pendidikan Barat dan Pesantren Indonesia sebagai sebuah lembaga studi Islam pada abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-20 yang belum membahas studi agama-agama di dalam kurikulum. Dampaknya pendirian PTAIN di Yogyakarta yang embironya Fakultas Agama UII. Selanjutnya ialah pendirian PTAIN yang menjadi IAIN Al-Jamiah di Yogyakarta dengan dua Fakultas Ushuluddin dan Syari’ah. Pada 1961 didirikan juruan PA dengan perintis dan pengelolanya Dr. Mukti Ali yang selanjutnya sudah mencakup studi agama dan Sosiologi Agama. Dari rintisan tersebut, Animo mahasiswa Sosiologi agama juga mengalami peningkatan dari tahun 2013 yakni sekitar 309 mahasiswa lalu tahun 2019 mencapai 2070.

Sebelum ditutup, banyak pertanyaan yang muncul yang menandakan animo mahasiswa dan dosen yang kuat dalam kajian ini. Tidak hanya internal mahasiswa dan dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga yang ikut meramaikan webinar, tetapi banyak mahasiswa dari luar seperti mahasiswa IAIN Tulung Agung, Bangka Belitung, bahkan Medan. Selanjutny webinar series bisa di lihat di akun youtobe TIM Media FUPI.